Selamat pagi saudara-saudariku seluruh umat Paroki Mamajang. Salam.jumpa lagi di hari yang indah ini.
Saudara dan saudari terkasih salah satu ciri khas umat paroki diaspora adalah jarang menerima pelayanan sakramen (kecuali.pusat paroki dimana.pastor tinggal). Beberapa hal yang menjadi tantangan, yaitu jarak jauh, dan seringkali jadi tantangan juga adalah biaya operasional besar. Selama ini saya ditugaskan di paroki diaspora (paroki yang.memiliki banyak stasi dan berjauhan), kecuali sekarang (di Mamajang). Sehingga saat pembuatan jadwal selalu dipertimbangkan beberapa hal tadi. Sehingga dalam 1 hari.minggu bisa merayakan Ekaristi 4 atau 5 kali secara berpindah-pindah. Tujuan dari banyaknya misa ini: supaya.umat minimal dalam sebulan bisa merayakan Ekaristi dan operasional tidak terlalu besar. Konsekuensinya keluar pagi, pulang malam.
Saudara dan saudari terkasih bacaan Injil pada hari ini (Mat 22:34-40) mengajak kita menyadari secara sungguh setiap karya dan pelayanan kita. Apa yang.menjadi motivasi atau tujuan dari setiap pelayanan dan karya kita ? Bukan tidak mungkin motivasi pribadi lebih kuat. Contoh di suatu tempat (tentu tempat dimana saya pernah ditugaskan) saya mengajak umat memberikan applaus kepada koor yang menjadi penanggung jawab perayaan itu dan sekaligus memberikan masukan sedikit. Apa yang terjadi ? Kelompok ini mulai berpikir pastor tidak.mendukung mereka. Sehingga tiba di Mamajang pun, pastor jarang memberi pujian apalagi memberikan masukan.
Bagi pastor jika.mau.maju, maka harus senang dengan peneguhan tetapi harus rela juga menerima.masukan (walaupun belum tentu.masukkan itu benar )
Saudara dan saudari, apapun karya dan perutusan kita, sebagai orang beriman kita persembahkan untuk Tuhan dalam pelayanan kita kepada sesama.
Tuhan memberkati selalu saudara-saudari seluruh.umat paroki serta masyarakat dimana kita berada. Amin.

Renungan oleh Pastor Fanny Stephanus Manengkey, MSC
(https://www.facebook.com/jacjuli.manengkey)