Selamat pagi Saudara-Saudari umat paroki Mamajang.
Hari ini pantaslah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perjuangan dan pengorbanan para pendahulu kita serta atas rahmat Allah Yang Maha Esa, sehingga kini kita boleh merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke 75.
Syukur kepada Allah.
Saudara-Saudari terkasih seperti biasa kita akan merenungkan bacaan liturgi pada hari ini. Injil pada hari ini (Mat 22:15-21) menghantar saya untuk melihat tindakan bijak yang pernah saya lakukan. Saat SMA saya dipercayakan wali kelas menentukan utusan lomba antar kelas. Saya menunjuk murid baru sebagai wakil. Saat hari lomba, cowok dari utusan kami ini mendekati saya dan memberikan informasi bahwa temannya tidak bisa ikut lomba. Karena dia pakai gigi palsu. Sementara mata lomba yang akan dia ikuti adalah lomba gigit sendok atau biasa disebut juga lari kelereng. Spontan saya mau tertawa tetapi juga rasa kasihan. Akhirnya saya mendekati teman lain untuk menjadi utusan kelas.
Saudara-Saudari salah satu inspirasi dari bacaan ini adalah Yesus mengetahui maksud jahat murid-murid orang Farisi dan orang2 Herodian dan Dia tidak berhenti pada mengecam mereka (mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik ?) Tetapi Yesus memberikan jalan (berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah).
Saya percaya saudara-saudari dan saya telah berusaha sampai saat ini untuk hidup seturut semangat-Nya. Mari pada hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75 kita berdoa ;" Yesus bantulah aku selalu sehingga melalui perbuatanku yang baik, aku boleh.menjadi jalan bagi orang lain menemukan kemerdekaan sejati dengan menghormati semua orang, mengasihi saudara-saudara, takut akan Dikau dan hormat terhadap pemerintah". Amin.
Tuhan memberkati Saudara-Saudari umat Mamajang dan seluruh.masyarakat Indonesia.
Renungan oleh Pastor Fanny Stephanus Manengkey, MSC
(https://www.facebook.com/jacjuli.manengkey)